August 05, 2012

.

Pernah gak sih kamu ngerasa udah ngebuat keputusan yang salah banget? Aku sih pernah. Baru aja mikir tentang itu kemarin. I was driven to my childhood memories where all I wanted to be when I grow up is to become a doctor. To heal people. Kemarin banget, tiba-tiba aja aku mikir, what the hell have I been doing for this freaking long time? Bukannya aku inginnya jadi dokter? Bukannya aku nggak suka pelajaran Ekonomi? Aku kenapa sih?!?! Ya tidak lain tidak bukan penyebabnya adalah saat ngeliat orang-oang di tempat bimbel belajar fisika. I was so dumbfounded. I want to learn physics too. and when my friends talk about chemistry, subject I love the most, I'd be like, I used to talk about that things too, I used to spend my whole spare time doing chem. And now, I don't even know what in the world they talked about. Man, I love counting. Even though I happen to be so suck in physics, but I really want to repeat my year and learn it better. That's maybe the reason about why I didn't groan every time people swear over science subject. MAN I WANTED TO BE A PHARMACIST. Dan kemarin aku salah masuk kelas ke kelas mat ipa, lagi belajar Integral, People, can you just please stop driving me into the wrong path? Can you just stop judging w/o even knowing that I'm not a science student? Sebenernya aku ngerasa nyaris semua orang nganggep social tuh one step behind science, when the truth is social, is a forever revolving knowledge. It adapts with human. When science will be just as it is. Dan, aku selalu ngerasa kalau orang-orang nganggep sosial tuh ilmu  yang lo belajar sambil merem juga bisa, padahal boro-boro merem, aku aja yang melek tetep aja bego. Emang sih kamu ga bakal bisa prediksi kalau what you want this very moment is your lifetime desire. it might change though. tapi ya kamu harus ngehargain keputusan kamu, yang kamu aja mungkin mikirinnya nggak yang cuma sepintas, pasti, pasti banget one time in your past, you had thought about it enough. you even made yourself the pros and cons. aku ga ngerasa perlu untuk nyalahin aku yang dulu. karena aku percaya kok this is the only right path i've got to go through. stop blaming yourself in past, it'd been hard enough for them though. mungkin alasan kenapa kamu nyesel sekarang tuh karena kamu belum maksimal dalam ngejalanin keputusan kamu, karena kamu belum give your best. karena pada akhirnya, hidup kamu kamu yang bakal jalanin, meski kamu ngerasa rumput tetangga lebih hijau tapi buat apa punya rumput yang cuma dipupuki sama pupuk kimia? mungkin sekarang-sekarang kamu belum bisa nerima apa yang udah kamu putusin dlu, tapi kalau Tuhan udah berkehendak dan nunjukkin what everything was meant to be, kamu pasti bakal bilang, i should've been more grateful to be led to the right path. sebenernya ini tuliasan dedikasi khusus buat aku sih, yang selalu ragu setiap ngeliat temen-temen yang keliatan jenius banget dan berkualitas baik dari segi prilaku maupun cara pandang mereka karena mereka ada di kelas sains. tapi kenapa aku ngga bisa keliatan sebagai siswa sosial yang berkualitas juga? nah it's my homework to reflect. dan aku bakal ngerasa penting banget kalau ada yang mau baca postingan ini ampe tanda baca terakhir yang aku ketik.

No comments: